Mengenal Sanger, Kopi Khas Aceh yang Digemari Mahasiswa


 


ACEH jadi surga kopi Nusantara yang menjadi favorite banyak golongan. Diantaranya sanger, kopi yang disenangi orang Aceh kecuali kopi hitam.Di propinsi berjulukan Serambi Mekkah ini, sanger gampang didapati di warung kopi. Di Kota Banda Aceh sendiri hampir tidak ada warung kopi serta cafe yang tidak sediakan sanger.Baca : Daya tarik Nana Mirdad Gunakan Pakaian Tidur, Buat Warganet Tertarik Mama Muda

Pada umumnya ada dua tipe sanger, sanger robusta serta sanger arabika. Rasa-rasanya saling enak serta ciri khas, tidak begitu manis pun tidak pahit.Sanger diracik memiliki bahan sedikit susu kental manis serta gula, selanjutnya diseduh kopi hitam saring. Permukaannya berbuih, warnanya sedikit kecoklatan. Mengapa disebutkan sanger? Pencinta Kopi Sanger Adi Warsidi menerangkan, arti sanger awalnya dipopulerkan oleh mahasiswa.

Cara Mudah Menang Main Togel

"Arti sanger pertama ada di antara 1996 serta 1997, dalam suatu warung kopi teritori Ulee Kareng," tuturnya pada Okezone, beberapa lalu.


Adi menjelaskan, waktu kritis moneter sedang menempa Indonesia, di pojok Ulee Kareng, tepian Kota Banda Aceh, ada satu warung kopi berkonstruksi kayu. Tempat itu seringkali menjadi tempat nongkrong atau berunding aktivis mahasiswa.


"Serta jika telah tengah malam mahasiswa seringkali tidur disana," tutur Adi kembali kenang saat-saat jadi mahasiswa dahulu.


Mahasiswa yang tidak kuat minum kopi hitam seringkali pesan kopi susu. Tetapi sebab harga barang naik karena efek kritis, kopi susu susah dicapai oleh kantong mahasiswa.


Pada akhirnya mereka bernegosiasi dengan pemilik warung, minta diracik kopi dengan kurangi ukuran susu, selanjutnya ditambah sedikit gula. Persetujuan atas fundamen sama-sama pemahaman atau saling tahu ini dipersingkat dengan sanger.


Lama kelamaan saat mahasiswa pesan sanger pemilik warung telah pahami, tidak harus menanyakan lagi. "Langsung menghidang kopi sedikit susu serta gula. Pada akhirnya sanger juga semakin populer," papar Adi yang seorang jurnalis.


Versus lain mengatakan arti sanger datang dari "sange" atau kata yang mengacu pada rasa kopi serta susu. Kata ini populer di 90-an.


Sampai sekarang sanger juga tetap dipesan oleh pencinta kopi waktu bertandang ke warung Aceh di mana saja ada. Cita rasa-rasanya yang ciri khas membuat sanger di cintai banyak golongan.


Mengapa disebutkan sanger? Pencinta Kopi Sanger Adi Warsidi menerangkan, arti sanger awalnya dipopulerkan oleh mahasiswa.


"Arti sanger pertama ada di antara 1996 serta 1997, dalam suatu warung kopi teritori Ulee Kareng," tuturnya pada Okezone, beberapa lalu.


Adi menjelaskan, waktu kritis moneter sedang menempa Indonesia, di pojok Ulee Kareng, tepian Kota Banda Aceh, ada satu warung kopi berkonstruksi kayu. Tempat itu seringkali menjadi tempat nongkrong atau berunding aktivis mahasiswa.


"Serta jika telah tengah malam mahasiswa seringkali tidur disana," tutur Adi kembali kenang saat-saat jadi mahasiswa dahulu.


Mahasiswa yang tidak kuat minum kopi hitam seringkali pesan kopi susu. Tetapi sebab harga barang naik karena efek kritis, kopi susu susah dicapai oleh kantong mahasiswa.


Pada akhirnya mereka bernegosiasi dengan pemilik warung, minta diracik kopi dengan kurangi ukuran susu, selanjutnya ditambah sedikit gula. Persetujuan atas fundamen sama-sama pemahaman atau saling tahu ini dipersingkat dengan sanger.


Lama kelamaan saat mahasiswa pesan sanger pemilik warung telah pahami, tidak harus menanyakan lagi. "Langsung menghidang kopi sedikit susu serta gula. Pada akhirnya sanger juga semakin populer," papar Adi yang seorang jurnalis.


Versus lain mengatakan arti sanger datang dari "sange" atau kata yang mengacu pada rasa kopi serta susu. Kata ini populer di 90-an.


Sampai sekarang sanger juga tetap dipesan oleh pencinta kopi waktu bertandang ke warung Aceh di mana saja ada. Cita rasa-rasanya yang ciri khas membuat sanger di cintai banyak golongan.


Postingan populer dari blog ini

BOOSTING EFFICIENCY

5 Kuliner Tradisional Thailand Lezatnya Mendunia

Wisata Kuliner NTT, Cicipi Gurihnya Jagung Bose